:: ARCHITAINMENT ::
-SEJARAH TAHUN BARU IMLEK–
|VERSI INDONESIA|
Beberapa hari lagi, tepatnya 8
Februari 2016, masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2567. Lebih dari
sekadar perayaan, Imlek sejatinya memiliki makna filosofi yang dalam. Di
Indonesia, perayaan Imlek dilakukan dengan berbagai cara. Ada pentas seni
barongsai, pertunjukan opera, festival kelenteng, dan sebagainya, termasuk
diskon belanja di pusat-pusat perbelanjaan. Acara-acara di televisi tampil
dengan nuansa Tionghoa. Di balik tradisi hura-hura itu, sebagaimana perayaan
hari besar lain, ada pesan spiritual tentang semangat hidup dan kesediaan
berbagi. Perayaan Imlek merupakan ekspresi rasa syukur atas rezeki yang
didapatkan selama setahun dan membangun semangat untuk menjalani kehidupan pada
tahun berikutnya.Sebelumnya aku ingin mengucapkan
Selamat Tahun Baru Imlek 2016 kepada seluruh warga Tionghoa yang merayakannya di tahun ini dengan semangat api dari sang monyet "api". nah ada beberapah hal yang ada sebab ada akibat, ada
asap pasti akan ada api, begitu juga mengenai hari Imlek ini pasti ada
sejarahnya.
|ENGLISH VERSION|
A few more days, precisely February 8, 2016, the Chinese community celebrated the "Imlek" New Year 2567. More than just a celebration, the Chinese actually have a deep philosophical meaning. In Indonesia, the Chinese New Year celebration is done in various ways. There is a lion dance performing arts, opera, temple festivals, and so on, including discount shopping at shopping centers. Events in the television show with Chinese shades. Behind the hura-hura tradition, as well as other big celebration, there is a spiritual message about the spirit of life and willingness to share. Chinese New Year celebration is an expression of gratitude for the sustenance acquired during the year and build up the courage to live a life in berikutnya. I want to say Happy Chinese New Year 2016 to all Chinese citizens who celebrate this year a fire spirit of the monkey "fire". there are many things because there is no effect, there will definitely be no fire smoke, as well as on the day Imlek certainly has a history behind it.
-SEJARAH TAHUN BARU IMLEK–
BERDASARKAN PENANGGALAN
|VERSI INDONESIA|
Sejarah penanggalan Imlek,
penggagasnya adalah Huang Di atau Kaisar Kuning yang memerintah (2698-2598 SM),
beliau disamping seorang Raja Agung juga seorang Nabi dan sekarang disebut
Bapak Ilmu Pengetahuan, karena pada jamannya paling banyak menciptakan
penemuan-penemuan baru dan peradaban dunia dimulai pada zaman itu.
Sistem penanggalan karya Huang Di
ini, kemudian diterapkan oleh pendiri Dinasti Xia (2205-2197 SM) dengan Kaisar
bernama Da Yu, yang juga merupakan salah satu Nabi dalam agama Khonghucu, namun
ketika Dinas Xia jatuh diganti Dinasti Shang (1766-1122 SM), Dinasti Shang
penanggalannya diganti dengan sistem penanggalan Shang. Ketika Dinasti Shang
runtuh dan diganti oleh Dinasti Zhou (1122-475 SM) sistem penanggalan juga
diganti dengan sistem penanggalan Zhou. Sejak Dinasti Zhou jatuh, terjadilah jaman
perang berlangsung sekitar 254 tahun. Setelah itu baru mulailah berdiri Dinasti
Qin (221-207 SM) dengan Kaisar bernama Qin Shi Huang dan sistem penanggalannya
dirubah lagi. Jadi boleh dikatakan di daratan Tiongkok pernah memakai 4 macam
sistem penanggalan dari jaman Dinasti Xia sampai denagn Dinasti Qin.
|ENGLISH VERSION|
History of Imlek Calendar, the originator is Huang Di or the Yellow Emperor who ruled (2698-2598 BC), in addition to a High King he was also a prophet and is now called Dear Science, because most of his time creating new inventions and world civilization began in that era.
Huang Di dating system work, and then implemented by the founder of the Xia Dynasty (2205-2197 BC) and Emperor named Da Yu, who is also one of the Prophet in Confucianism, but when it falls Xia Department replaced the Shang Dynasty (1766-1122 BC), penanggalannya Shang Dynasty replaced the Shang calendar system. When the Shang Dynasty collapsed and was replaced by the Zhou Dynasty (1122-475 BC) dating system has been replaced by Zhou calendar system. Since the Zhou Dynasty fell, there was a war era lasted about 254 years. After that, start up the Qin Dynasty (221-207 BC) and named Emperor Qin Shi Huang and his calendar system changed again. So it can be said on the Chinese mainland ever to wear four kinds of systems dating from the period of the Xia Dynasty to denagn Qin Dynasty.
|VERSI INDONESIA|
Nabi Khonghucu yang hidup pada
tahun (551-479 SM), beliau hidup pada masa Dinasti Zhou (1122-475 SM). Waktu
itu Nabi melihat masyarakat mayoritas hidup dari pertanian, maka sistem
penanggalan Dinasti Xia-lah yang paling baik dan cocok, karena awal tahun
barunya jatuh pada awal musim semi, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman
dalam pertanian.
Saat itu Nabi Khonghucu
menyarankan agar negara kembali menggunakan kalender Dinasti Xia, namun nasihat
bijak itu tidak digubris pemerintahan waktu itu. Maka Nabi bersabda dalam Sabda
Suci XV : 11 berbunyi. “Pakailah penanggalan Dinasti Xia”. Dan sabda tersebut
disosialisasikan oleh para murid-muridnya. Setelah runtuhnya Dinasti Qin,
berdirilah Dinasti Han (206 SM- 220 M) oleh Kaisar Han Wu Di (140-86 SM),
tepatnya tahun 104 SM, sistem penanggalan Xia diresmikan sebagai penanggalan
Negara dan tetap digunakan hingga saat ini. Untuk menghormati Nabi Khonghucu,
penentuan perhitungan tahun pertamanya dihitung sejak tahun kelahiran Nabi
Khonghucu dan Agama Khonghucu ditetapkan sebagai agama Negara.
|ENGLISH VERSION|
Khongcu prophet who lived in the year (551-479 BC), he lived during the Zhou Dynasty (1122-475 BC). At the time of the Prophet saw the majority of people live from agriculture, the calendar system Xia Dynasty was the most good and suitable, since the beginning of the new year fall in early spring, so it can be used as a guideline in agriculture.
When the Prophet Confucian suggested that the state re-use calendar Xia Dynasty, but it was not heeded the wise counsel of the government. Then the Prophet said in the Holy Word XV: 11 reads. "Wear calendar Xia Dynasty". The words and disseminated by the students. After the collapse of the Qin Dynasty, stood the Han Dynasty (206 BC-220 AD) by the Emperor Han Wu Di (140-86 BC), precisely in 104 BC, the calendar system was inaugurated as the Xia calendar State and remains in use to this day. To honor the prophet of Confucius, the determination of the calculation of the first year counted since the birth of the Prophet of Confucius and Confucianism established as the State religion.
|VERSI INDONESIA|
Mitos Tahun Baru Imlek
Menurut legenda, dahulu kala,
Nián (年)
adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat
lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil
panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para
penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa
melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak
akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen.
Pada suatu waktu, penduduk
melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil
yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian
takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para
penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan
pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat
pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián
(Hanzi tradisional: 過年; bahasa Tionghoa: 过年), yang berarti “menyambut tahun baru”,
secara harafiah berarti “mengusir Nian”. Sejak saat itu, Nian tidak pernah
datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊Hongjun
Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.
|ENGLISH VERSION|
Myth Lunar New Year
According to legend, ancient, Nian (年) was a man-eating giant from the mountains (or within range of another saga, from the bottom of the sea), which appears at the end of winter to feed on crops, livestock and even the villagers. To protect themselves they see themselves, the villagers put food on their doorstep at the beginning of the year. It is believed that doing so Nian would eat food that they had prepared and will not attack people or steal livestock and harvest results.
At one time, people saw that the Nian running scared after meeting with a young child wearing a red dress. Residents then believe that the Nian was afraid to be a red color, so that each time a new year is coming, the villagers would hang red lanterns and scrolls kerta in windows and doors. They also use fireworks to scare Nian. Nian customs pengurisan then berkempang into the New Year celebration. Guo Nian (traditional Hanzi: 過年; Chinese: 过年), which means "welcome the new year", literally meaning "drive out Nian". Since that time, Nian never came back to the village. Nian eventually captured by 鸿钧 老祖 or 鸿钧 天尊 Laozu Hongjun, a Taoist and Nian became Honjun Laozu vehicle.
|VERSI INDONESIA|
Resume:
Sebelum Dinasti Qin, tanggal perayaan permulaan sesuatu tahun masih belum jelas. Ada kemungkinan bahwa awal tahun bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia, bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou di China. Bulan kabisat yang dipakai untuk memastikan kalendar Tionghoa sejalan dengan edaran mengelilingi matahari, selalu ditambah setelah bulan 12 sejak Dinasti Shang (menurut catatan tulang ramalan) dan Zhou (menurut Sima Qian). Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang.
|ENGLISH VERSION|
Summary
Prior to the Qin Dynasty, the date to celebrate the beginning of something still unclear. There is a possibility that the beginning of the year begins in 1 during the Xia Dynasty, Shang Dynasty during the 12 months, and 11 months during the Zhou Dynasty in China. Intercalary month is used to ensure the Chinese calendar in line with circular around the sun, always a plus after 12 months since the Shang dynasty (according to the records oracle bones) and Zhou (according to Sima Qian). China's first emperor Qin Shi Huang to exchange and establish that tionghoa year begins in the month of 10 in 221 BC. In 104 BC, during the reign of Emperor Wu of the Han Dynasty set the month 1 as the beginning of the year until now.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA MOHON KRITIK DAN SARAN
THANK YOU'VE READ PLEASE FEEDBACK AND SUGGESTIONS
DON'T FORGET TO JOIN MY BLOG
AND MY SOSMEDARCH........
No comments:
Post a Comment